MATACYBER.COM | CILEGON — Aulia Detha Amalia, seniman muda asal Kota Cilegon, kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Setelah menyelesaikan pendidikan magisternya di bidang Penciptaan Seni di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), kini aul sapaan akrabnya melanjutkan studi S3 doktoral di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Bali.
Di tengah kesibukannya sebagai seniman sekaligus peneliti seni, Aul terpilih sebagai peserta dalam program bergengsi Asia Pacific Artistic Research Network (APARN) 2025. Program ini akan diselenggarakan di Chulalongkorn University, Bangkok Thailand, pada tanggal 1 -4 Juli 2025 dan mempertemukan para seniman-peneliti dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik.
Melalui karya dan risetnya, Aulia Detha konsisten mengangkat isu perempuan, ruang privat, dan praktik performatif berbasis komunitas. Dalam APARN 2025, ia akan mempresentasikan hasil penelitiannya yang berangkat dari pengalaman perempuan dan tubuh sebagai arsip sebuah pendekatan artistik yang menggabungkan praktik teater, performans, dan keterlibatan warga.
"Keikutsertaan dalam APARN menjadi langkah penting dalam membuka percakapan lintas negara tentang bagaimana seni bisa menjadi ruang resistensi sekaligus pemulihan, dan isu yang saya angkat begitu penting bagaimana seni bukan sekadar pertunjukan ia adalah cara tubuh berbicara saat kata-kata tak lagi cukup. Dan masyarakat adalah panggung tempat percakapan itu menemukan makna” ungkap aul.
Perjalanan ini menjadi lebih bermakna karena aul akan berangkat bersama dosen tercintanya, Yola Yulfianti, seorang seniman pertunjukan dan pengajar yang dikenal luas atas karya-karyanya yang peka terhadap tubuh, ruang, dan sejarah. Keduanya akan mewakili Indonesia dalam forum artistik ini, membawa narasi dari kampung kota ke dalam wacana internasional tentang seni sebagai praktik riset dan ruang lintas budaya.
Keberangkatan Aulia Detha Amalia putri pertama dari pasangan bapak Buyung Supari & ibu Ratu tatu asnawiyah ke Thailand ini bukan hanya prestasi pribadi, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi Kota Cilegon dan komunitas seni di Indonesia, yang terus tumbuh dan menempatkan seniman-seniman muda di panggung internasional. (Riki)