MATACYBER.COM | CILEGON - Sebanyak 360 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kota Cilegon menunjukkan semangat tinggi dalam meningkatkan mutu pengajaran melalui penyelenggaraan Workshop Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) secara swadaya.
Kegiatan yang diinisiasi oleh DPD Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAI) Kota Cilegon ini dilaksanakan di Greenotel Cilegon dan dibagi ke dalam tiga gelombang. Gelombang pertama digelar pada 27 Mei 2025 dengan 120 peserta, gelombang kedua pada 12 Juni dengan 110 peserta, dan gelombang ketiga pada 13 Juni dengan 130 peserta. Total peserta yang mengikuti workshop mencapai 360 orang.
Tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan kompetensi profesional para guru PAI dalam menghadapi perkembangan kurikulum dan metode pembelajaran terbaru. Menariknya, seluruh pendanaan kegiatan ini bersumber dari swadaya para guru, sebagai bentuk kesadaran bersama akan pentingnya peningkatan kualitas pengajaran.
Ketua Panitia, Suroj Albantani, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan bagian dari amanah Kementerian Agama (Kemenag) untuk mendorong peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan.
“Ini bagian dari ikhtiar kami agar guru PAI terus berkembang, memahami perubahan kurikulum, dan menguasai metode pengajaran terbaru. Kami melakukannya secara mandiri karena sadar bahwa mutu pendidikan bergantung pada kualitas guru,” ujarnya, Jumat (13/6/2025).
Suroj juga mengatakan bahwa pada kegiatan workshop ini mengundang dari Kemenag dan Dinas Pendidikan Kota Cilegon. Gelombang pertama dibuka langsung oleh Kepala Kemenag Kota Cilegon, H. Amin Hidayat, M.Pd, yang juga turut menjadi pemateri. Gelombang kedua menghadirkan Ibu Dewi dari Disdik Kota Cilegon, sementara penutupan dilakukan oleh Kasubbag TU Kemenag, Munirudin.
Materi yang disampaikan berfokus pada peningkatan kompetensi pedagogik guru, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran. Selain itu, para peserta juga didorong untuk aktif dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa.
“Dalam konteks pengembangan keprofesian berkelanjutan, seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi menyeluruh, mulai dari bagaimana ia mengajar, memilih metode yang tepat, hingga mengevaluasi proses pembelajaran. Karena itu, materi workshop ini mencakup tiga level pedagogik: mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan di kelas, hingga evaluasi hasil belajar. Seorang guru juga harus mampu melakukan penelitian, baik berupa PTK maupun analisis terhadap hasil belajar siswa, agar proses mengajarnya terus berkembang dan berdampak nyata,” tambah Suroj.
Suroj juga menyoroti arah baru pendidikan nasional, di mana Kurikulum Merdeka tetap menjadi dasar, namun kini mulai diarahkan ke pendekatan baru bernama deep learning, yang akan diterapkan secara resmi dalam waktu dekat.
“Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, para guru mendapatkan bekal yang cukup untuk memperbarui dan meningkatkan kemampuannya, terutama dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran, melakukan evaluasi, serta mengembangkan diri sebagai pendidik profesional,” tutupnya.
Workshop PPKB ini juga mencerminkan pentingnya program pengembangan berkelanjutan dalam dunia pendidikan, yang tidak hanya bertujuan memperbarui pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memperkuat etika profesi, meningkatkan kualitas layanan, serta mendukung pengembangan karir guru.
Dengan semangat kolektif dan keswadayaan ini, para guru PAI Kota Cilegon menunjukkan bahwa komitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan tidak harus selalu bergantung pada program pemerintah, tetapi juga bisa lahir dari inisiatif dan kesadaran bersama.