MATACYBER.COM | CILEGON – Sebagai upaya konkret membangun kolaborasi dan penguatan pendampingan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon memberikan ilmu parenting dan hypnoterapy kepada orang tua dengan anak disabilitas. Kegiatan yang didukung oleh Yayasan Indonesia Setara ini dibuka oleh Ibu Wakil Wali Kota Cilegon Nur Kusuma Ngarasti, Kamis 03 Juli 2025.
"Pemerintah Kota Cilegon berkomitmen untuk mewujudkan Cilegon Juare, melalui penguatan infrastruktur pendidikan dasar dan menengah yang merata, tanpa diskriminasi," kata Nur Kusuma Ngarasti yang akrab disapa Raras dalam sambutannya.
Raras menekankan untuk selalu berkolaborasi, bekerjasama, dan fokus dalam menggali potensi anak.
“Kita semua harus saling merangkul dan bekerja sama. Masa depan Indonesia ada pada anak-anak kita semua. Mari kita bantu mereka untuk percaya diri, mencapai potensi maksimal, dan hidup dengan penuh harapan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon Heni Anita Susila menuturkan, kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan ini untuk menghadirkan ruang refleksi, edukasi dan penguatan psikologis bagi orang tua dengan anak disabilitas.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap akan lahir semangat baru dalam mendampingi dan mencintai anak-anak kita dengan sepenuh hati,” tuturnya.
Heni mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mengembangkan unit layanan disabilitas Kota Cilegon yang telah melakukan assessment psikologis terhadap 195 anak berkebutuhan khusus dari total 773 anak di akhir tahun 2024 lalu. Hasil assessment tersebut, masih kata Heni, disosialisasikan kepada para guru pendamping khusus bersama psikolog klinis dari RSUD Cilegon.
“Dari kegiatan tersebut, terungkap bahwa 95% guru pendamping masih mengalami kesulitan dalam koordinasi dengan orang tua. Kegiatan parenting ini lahir dari urgensi tersebut. Kami ingin membangun sinergi yang kuat antara guru, orang tua, dan pemerintah dalam memberikan pendidikan yang layak dan penuh cinta kasih kepada anak-anak berkebutuhan khusus," ungkapnya.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia Setara Erna Usman menjelaskan bahwa yayasan yang diprakarsai oleh Sandiaga Uno sejak 15 tahun lalu ini, berkomitmen untuk menciptakan kesetaraan bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk perempuan, pemuda, dan kelompok difabel.
“Pada sektor ketenagakerjaan, ada regulasi yang menyebutkan bahwa 2% dari tenaga kerja di industri seharusnya diserap dari kelompok difabel, namun pelaksanaannya masih belum optimal. Kami hadir sebagai jembatan agar anak-anak difabel dapat memiliki keahlian dan diserap oleh dunia kerja, salah satunya melalui pelatihan digital marketing dan hard skill lainnya yang saat ini sedang kami jalankan bersama Yayasan Puspa Indah,” ujar Erna.