.jpg)
MATACYBER.COM | CILEGON – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 3 Cilegon menjadi sorotan. Alih-alih berjalan transparan, program ini justru terkesan ditutup-tutupi. Pada Kamis (18/9/2025), salah satu Wartawan Cilegon yang mencoba melakukan peliputan langsung malah dihadang dan dipersulit.
Seorang oknum guru di SMPN 3 Cilegon diduga menjadi penghalang akses jurnalis. Dengan nada meremehkan, guru tersebut menyatakan, “Kami tidak membutuhkan media karena sudah punya akun sosmed pribadi.”
Pernyataan itu di anggap melecehkan peran pers sekaligus mengabaikan hak publik atas informasi. Bahkan, guru tersebut mewajibkan tim media membawa surat resmi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon maupun dari pihak pengelola dapur MBG untuk bisa meliput.
Namun saat ditanya dasar aturan yang mewajibkan hal itu, guru bersangkutan justru mengaku tidak ada.
Sikap tertutup ini memicu kecurigaan adanya sesuatu yang disembunyikan dalam pelaksanaan program MBG. Selain merugikan profesi jurnalis, tindakan itu juga diduga melanggar Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 serta Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) No. 14 Tahun 2008.
Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada pihak terkait belum membuahkan hasil. Dindikbud Kota Cilegon belum memberikan tanggapan saat dihubungi melalui WhatsApp.
Sementara itu, pengelola dapur MBG, Lukiah, hanya menjawab singkat, “Besok ya, saya lagi di luar,” tanpa penjelasan lebih lanjut.
Dugaan adanya penghalangan liputan ini menimbulkan pertanyaan besar, ada apa sebenarnya di balik Program Makan Bergizi Gratis di SMPN 3 Cilegon hingga informasi harus ditutup-tutupi dengan cara seperti ini?
