• Jelajahi

    Copyright © Matacyber.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan tampilan atas postingan

    Iklan

    Aulia Detha Amalia, Seniman Perempuan Asal Cilegon Terpilih sebagai Peserta Undangan Expedition Camp 2025

    Redaksi_Matacyber
    Selasa, 14 Oktober 2025, 16:19 WIB
    masukkan script iklan disini


    MATACYBER.COM | CILEGON - Setelah baru saja pulang dari Thailand untuk mengikuti program Asia Pacific Artistic Research Network (APARN) 2025 di Chulalongkorn University, Bangkok, seniman teater muda asal Cilegon, Aulia Detha Amalia, kembali menorehkan prestasi dengan terpilih sebagai peserta undangan dalam Expedition Camp 2025 (EC2025).


    Program ini mempertemukan para praktisi seni dari berbagai latar belakang di Indonesia dengan peserta undangan dari Taiwan, Vietnam, India, Malaysia, Jepang, dan Filipina, dalam rangka menjalin pertukaran metode artistik personal dan pengetahuan subjektif di ranah performans kontemporer Asia.

    Expedition Camp 2025 merupakan wadah dinamis yang diinisiasi untuk memperkaya keragaman seni pertunjukan melalui kolaborasi lintas disiplin, dialog antarbudaya, serta praktik-praktik artistik bersama.

    Selama sembilan hari penuh, mulai 14 hingga 22 Oktober 2025, Expedition Camp akan berlangsung di Kota Tangerang, Kota Serang, dan kawasan bersejarah Banten Lama, Provinsi Banten.

    Namun dalam perjalanannya, satu hari setelah tiba dan memulai residensi di Expedition Camp 2025, Aulia Detha Amalia harus berpamitan sejenak pada sore hari untuk melanjutkan tugas lainnya. Ia terpilih menjadi pengamat dan penulis dalam program “Telisik Tari” yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta, Setelah menyelesaikan tugasnya di Jakarta, Aulia akan kembali melanjutkan ekspedisinya pada 15 hingga 22 Oktober 2025, bergabung kembali dengan para seniman dari berbagai negara di Banten.

    Bagi Aulia, perjalanan bolak-balik ini bukan sekadar bentuk komitmen profesional, melainkan bagian dari proses artistiknya sendiri. Ia memandang tubuh perempuan sebagai ruang yang terus bertransisi yaitu tubuh yang berpindah, beradaptasi, dan menyempatkan diri hadir di ruang-ruang yang berbeda, dalam waktu-waktu yang tidak selalu pasti. Dalam setiap perpindahan dan keterlibatan yang ia jalani, Aulia menemukan cara baru untuk merayakan keberlanjutan, kesementaraan, dan keteguhan tubuh perempuan di antara berbagai lintasan ruang dan pengalaman. (Riki)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini