MATACYBER.COM | CILEGON - Pemerintah Kota Cilegon bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cilegon menyelenggarakan peringatan Hari Guru Nasional sekaligus Hari Ulang Tahun ke-80 PGRI yang digelar selama dua hari di Alun-Alun Kota Cilegon pada 24-25 November 2025.
Kegiatan ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali peran guru sebagai pilar utama pendidikan nasional serta memperkuat komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi tenaga pendidik.
Sekretaris Daerah Kota Cilegon, Maman Mauludin, menegaskan bahwa etika serta moralitas harus menjadi pondasi dalam setiap langkah dan tindakan pendidik.
"Guru tidak hanya bertanggung jawab dalam mentransfer ilmu, tetapi juga berperan sebagai teladan dalam membentuk karakter peserta didik, etika dan moralitas adalah landasan utama profesi guru. Ini yang menjaga martabat guru sekaligus kualitas pendidikan kita,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Heni Anita Susila, menyampaikan bahwa peningkatan kualitas pendidikan hanya dapat diwujudkan apabila kesejahteraan, kompetensi, dan perlindungan guru turut diperhatikan.
"Pemerintah Kota Cilegon konsen pada kesejahteraan guru, karena itu yang menjadi indikator pentingnya peningkatan kesejahteraan, khususnya bagi guru honorer. Oleh karena itu Pemerintah Kota Cilegon terus berupaya mendorong percepatan pengangkatan guru honorer menjadi ASN agar mereka memperoleh stabilitas ekonomi dan perlindungan yang lebih baik,” jelasnya.
Heni juga menyinggung masih adanya kasus kriminalisasi guru saat menjalankan tugas, meskipun perlindungan profesi telah diatur dalam PP No. 19 Tahun 2017 dan diperkuat oleh yurisprudensi Mahkamah Agung. Kondisi ini, menurutnya, menegaskan pentingnya peningkatan peran advokasi PGRI dalam melindungi guru di setiap tingkatan organisasi.
Di akhir sambutannya, Heni mengajak seluruh masyarakat Kota Cilegon untuk bersama-sama mendukung visi dan misi Pemerintah Kota Cilegon dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu, berkarakter, dan berdaya saing.
“Kami berharap PGRI terus menjadi mitra strategis pemerintah, menjadi rumah besar yang aman bagi guru, sekaligus ruang aspirasi untuk memajukan pendidikan Kota Cilegon,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Cilegon, Bahrudin, dalam sambutannya mengingatkan kembali sejarah lahirnya PGRI, yang berdiri pada 25 November 1945 tepat seratus hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai wadah pemersatu seluruh organisasi guru.
Tahun ini, PGRI mengusung tema, “Guru Bermutu, Indonesia Maju Bersama PGRI Wujudkan Indonesia Emas.” Tema tersebut mencerminkan komitmen PGRI dalam meningkatkan kompetensi guru melalui transformasi pendidikan dan penguatan literasi digital.














