MATACYBER.COM | CILEGON - Pengurus Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Cilegon masa khidmat 2025-2030 resmi dilantik di The Royal Krakatau, Senin (28/4/2025). Pelantikan ini menandai awal langkah besar bagi NU di Kota Baja, di bawah kepemimpinan H. Erik Rebiin sebagai ketua.
Dalam kesempatan tersebut, Erik Rebiin menegaskan komitmennya untuk menghidupkan kembali seluruh struktur NU, mulai dari tingkat cabang hingga ranting di kelurahan. Upaya ini, kata Erik, bertujuan mengembalikan citra Kota Cilegon sebagai kota santri.
"Langkah pertama, kami akan menghidupkan pengajian dari ujung kampung ke ujung kampung. Ini akan terjadwal setiap hari dan bersinergi dengan pemerintah. Kita ingin setiap kecamatan di Kota Cilegon hidup dengan kegiatan pengajian rutin," ujar Erik.
Tak hanya soal pengajian, PCNU Cilegon juga berencana menggali dan menghidupkan kembali kekayaan budaya lokal.
"Kita punya banyak budaya di Cilegon. Ada sesepuh kita yang ahli budaya, dan ini akan menjadi penguatan bagi kegiatan nahdatul ulama ke depan," tambah Erik.
Lebih jauh, Erik mengungkapkan bahwa PCNU Cilegon akan membangun sekolah berbasis teknologi syariah. Ini sebagai tindak lanjut dari instruksi PBNU kepada PCNU di daerah level A seperti Cilegon.
"Ini akan menjadi perpaduan antara semangat santri dengan kebutuhan industri. Sekolah ini akan berbasis teknologi namun tetap menjaga nilai-nilai syariah," jelasnya.
Lanjut kata Erik, pembangunan sekolah ini tidak menggunakan dana APBD, melainkan murni dari kontribusi warga NU dan masyarakat Kota Cilegon. Rencananya, akan dibangun satu sekolah setingkat SLTA dengan tiga alternatif lokasi yang tengah dikaji, yakni di Kecamatan Grogol, Kecamatan Cilegon, dan Kecamatan Cibeber.
"Lahan sudah ada, tinggal menunggu hasil musyawarah kerja cabang (Muskercab) untuk menentukan lokasi dan memulai tahapan pembangunan," kata Erik.
Saat ditanya soal anggaran, Erik menegaskan bahwa dana yang terkumpul murni untuk perjuangan lillahi ta'ala dan tidak diumumkan nominalnya. Sekolah ini nantinya akan terbuka untuk seluruh putra-putri di Kota Cilegon, bahkan dari luar daerah.
"Ini adalah ikhtiar kita untuk membangun generasi santri yang melek teknologi, namun tetap berakar pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan," pungkasnya. (Hendra)