MATACYBER.COM | CILEGON — Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Harapan Denok kembali menunjukkan kiprah inovatifnya melalui program Kampoeng Programming, yang secara konsisten hadir sebagai ruang belajar teknologi dan keterampilan terapan bagi warga tanpa bergantung pada dana APBD maupun dukungan CSR.
Hari Minggu, 25 Mei 2025, Posyantek Harapan Denok akan menyelenggarakan dua kegiatan pembelajaran serentak bersama dosen dari Universitas Banten Jaya (UnBaja).
Kegiatan pertama berupa pelatihan pembuatan eco enzyme dari limbah rumah tangga untuk kebutuhan pertanian ramah lingkungan. Bertempat di aula Kelurahan Lebak Denok, pelatihan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dan diikuti oleh berbagai unsur masyarakat, khususnya pelaku urban farming dan pegiat lingkungan.
Pada waktu yang sama, di Laboratorium SKB yang berlokasi di samping kantor kelurahan, diselenggarakan pula pelatihan pemrograman web sebagai bagian dari penguatan literasi digital warga. Materi disampaikan langsung oleh pengajar dari UnBaja dan diikuti oleh pelajar, pemuda, serta pelaku UMKM digital yang ingin meningkatkan kemampuan teknologinya.
Kedua kegiatan ini memberikan sertifikat elektronik bagi para peserta, menambah nilai tambah sekaligus rekognisi atas proses belajar yang diikuti. Yang menarik, seluruh kegiatan tersebut terlaksana tanpa pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun sponsor korporasi melalui CSR. Semua diselenggarakan secara gotong royong, dengan kolaborasi erat antara Kelurahan Lebak Denok, Posyantek Harapan Denok, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan relawan dari perguruan tinggi.
Lurah Lebak Denok, Bapak Nurkholis, S.E., mengungkapkan bahwa inisiatif seperti Kampoeng Programming merupakan bentuk kemandirian digital warga.
"Kami ingin menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari bawah, dari warga, tanpa harus menunggu bantuan dana. Yang penting ada kemauan, jejaring, dan semangat berbagi," ujarnya.
Program Kampoeng Programming kini menjadi ikon inovasi lokal, memperkuat ekosistem pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi tepat guna dan digital. Dengan model kolaboratif, berkelanjutan, dan rendah biaya, Posyantek Harapan Denok membuktikan bahwa transformasi digital desa bukan mustahil, bahkan bisa menjadi rujukan nasional. (*/Red)