MATACYBER.COM | LEBAK – Puluhan anggota Forum Supliyer Lebak Selatan melakukan aksi penyegelan terhadap ruas jalan Cikumpay–Ciparay pada Selasa kemarin. Tindakan ini merupakan bentuk protes atas keterlambatan pembayaran material proyek jalan oleh kontraktor pelaksana, PT Lambok Ulina.
Aksi tersebut merupakan lanjutan dari protes yang sebelumnya telah disampaikan namun belum mendapatkan penyelesaian. Salah satu perwakilan Forum Supliyer, Sugeng, menyatakan bahwa pihaknya merasa sangat dirugikan setelah cek pembayaran yang diterima dari kontraktor dinyatakan kosong saat dicairkan.
“Kami merasa ditipu. Ini bukan sekadar soal keterlambatan pembayaran, tetapi sudah menyangkut integritas dan tanggung jawab secara hukum,” ungkap Sugeng kepada awak media.
Sementara itu, Koordinator aksi, Sule, mengatakan bahwa langkah penyegelan ini merupakan opsi terakhir setelah berbagai upaya penyelesaian tidak membuahkan hasil.
“Kami tidak menuntut macam-macam, hanya meminta hak kami dipenuhi. Pemberian cek kosong menjadi bukti bahwa kami tidak dihargai,” tegasnya.
Forum juga mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten untuk turut bertanggung jawab atas persoalan ini serta segera mencari solusi konkret.
Menanggapi kondisi tersebut, Hasanudin, seorang pemerhati pembangunan di Provinsi Banten, menyayangkan terjadinya konflik ini dan mendorong pemerintah daerah untuk segera melakukan mediasi agar permasalahan tidak meluas dan tidak mengganggu kelanjutan proyek infrastruktur.
Hingga berita ini diterbitkan, baik pihak PT Lambok Ulina maupun Dinas PUPR Provinsi Banten belum memberikan pernyataan resmi atas tuntutan para supliyer. (*/Red)